KOTA BEKASI — Kuali besar yang ditaruh di bagian depan salah satu stand bazar di gelaran Bekasi Carnival Night sukses mencuri perhatian pengunjung. Tidak sekadar menjadi hiasan, di atas kuali berdiameter hampir satu meter itu menggelegak adonan dodol setengah matang.
Sang empunya, Iman, mengakui bahwa penempatan kuali tersebut memang dimaksudkan sebagai "pemancing" kedatangan pembeli. Namun selain itu, kuali tersebut juga memang dipakai untuk memproses dodol yang dijajakannya di acara ini.
"Sengaja dibuat di lokasi dodolnya, supaya anak 'zaman now' yang sekarang lebih kenal dengan makanan kebarat-baratan tidak lupa khazanah kuliner tempat tinggalnya sendiri, yakni dodol," ucap Iman yang membuka usaha dodol di kawasan Bantargebang itu.
Pada hari pertama membuka stand di acara Bekasi Carnival Night, ia memproduksi adonan dodol dengan berat total sampai 13 kilogram. Adonan dodol diaduk terus di atas api selama lebih dari delapan jam, di sela kesibukannya melayani pembeli.
Dodol yang sudah matang dikemas berbagai ukuran dengan harga jual mulai Rp 15.000 sampai Rp 100.000 untuk dodol dengan berat 1,3 kilogram. Selain dodol rasa original, ada juga varian dodol duren serta makanan khas Betawi-Bekasi lain semisal geplak, wajik, dan tape uli.
"Ya mudah-mudahan anak muda yang hadir di acara ini bisa kenal akan kekayaan kuliner kampung tempat tinggalnya sendiri," katanya. (bekasikota.go.id)