SURABAYA — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, koneksi, pendampingan dan pemasaran merupakan upaya yang sangat diperlukan oleh para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Kecil Menengah (UKM), dan koperasi wanita (Kopwan) agar hasil produksinya laku di tengah persaingan.
Apalagi, sektor IKM, UKM dan Koperasi merupakan satu kesatuan dari upaya pemerintah mencari produk-produk unggulan yang mempunyai daya saing. Yakni menyandingkan dengan produk dari provinsi lain, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat bahkan Bali yang berdaya saing, berestetika, berkualitas, serta memiliki akses pasar yang luas.
“Saya mohon ada koneksi antar satu daerah dengan daerah lain, ada pendampingan antar satu daerah dengan daerah lain dan ada koneksi jaringan ekspor untuk memasarkan komuditas andalan atau unggulan,” ujar Khofifah, sebutan Gubernur Jatim saat mengahadiri HUT ke 39 Dekranasda Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (23/3).
Terpenting, sebut Gubernur Khofifah, mau tidak mau para pelaku IKM, UKM dan koperasi wanita harus memulai menyandingkan hasil produksinya dengan daerah lain yang pangsa pasarnya lebih baik dan lebih luas.
"Misalnya dengan bordir tasikmalaya, mukena dari Jawa Barat, garmen dari Bandung," jelasnya.
Pada kesempatan itu Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa banyak sekali para pelaku usaha yang mempunyai ide luar biasa. Tetapi setelah dituangkan dalam satu produk ada kendala yang menghadangnya, yaitu cara memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu koneksi atau jaringan sangat diperlukan oleh para pelaku IKM, UKM dan Kopwan untuk memasarkan produk tersebut.
"Salah satunya melalui media online," tuturnya.
Menurut Khofifah, media online bisa dijadikan sebagai pintu masuk pemasaran produk-produk unggulan para pelaku IKM, UKM dan Kopwan. Dengan bertambah majunya era digital, mau tidak mau harus mengikuti, yang tentunya dengan harapan bisa sebagai sarana promosi dan pemasaran produk.
“Dunia digital menjadi kanal bagi para pelaku IKM, UKM dan koperasi wanita,” ungkapnya.
Masih menurut Gubernur Khofifah, bahwa sudah saatnya para pelaku usaha melakukan pemetaan, yakni melalui hasil produksi mereka. Sehingga melalui usaha tersebut akan menjaring para pelaku usaha baru. Dengan demikian diharapkan para pioner IKM, UKM dan Kopwan dapat meneteskan kesejahteraan kaum perempuan pedesaan.
Sebelum mengakhiri arahannya, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa pendampingan, pembinaan IKM, UKM dan Kopwan, salah satunya bisa dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur secara komprehensif.
"Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas produk, tetapi termasuk cara pembuangan limbah, cara proses produksi yang sehat dan manusiawi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Dardak mengatakan, peringatan HUT ke 39 Dekranasda Prov. Jatim sebagai rangkaian lanjutan tingkat nasional yang telah diadakan pada 4 Maret 2019 di Jakarta.
Tujuannya yakni mengenalkan lebih dekat para pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se Jatim agar terjalin sinergitas antar kabupaten/kota dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Dekranasda Provinsi Jawa Timur tidak akan ada apabila tidak ada Dekranasda Kabupaten/Kota,” ujarnya. (Humas prov.jatim/diwa)