KUPANG — Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara menjadi agenda hari ketiga kegiatan Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara di Lingkungan KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Timur (1 Maret 2019). Simulasi digelar di Hotel Neo Kupang pukul 09.00 Wita.
Hadir dalam simulasi ini, para penyandang disabilitas yang berperan sebagai pemilih yang memberi suara dalam pemilu. Para penyandang disabilitas dihadirkan dengan tujuan untuk menyamakan pemahaman penyelenggara agarselalu melayani hak pilih masyarakat secara inklusi.
Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan alat kelengkapannya disiapkan oleh panitia kegiatan dari Sub Bagian Teknis Sekretariat KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur. Para petugas di TPS yang terdiri dari Anggota KPPS, Saksi Peserta Pemilu, Pengawas, Petugas Linmas dan Para Pemilih diperankan oleh para komisioner dan unsur sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang menjadi peserta bimbingan teknis.
Salah satu penyandang disabilitas Mario Lengi Lado dari Komunitas Pertuni melalui penerjemahnya Novelis menyampaikan kesan bahwa ia merasa senang dapat mengikuti kegiatan simulasi meskipun awalnya merasa canggung dan belum familiar dengan kegiatan ini. Mario juga mengakui bahwa ia belum paham dengan alur dan proses pemberian suara di tempat pemungutan suara serta belum dapat mengingat warna-warna surat suara. Mario juga meminta kepada petugas di TPS untuk bersikap ramah dan tidak kasar dalam melayani pemilih penyandang disabilitas seperti dirinya. Ia juga memberi saran agar petugas KPPS dapat berkomunikasi dengan lugas melalui gerakan mulut yang baik dan murah senyum agar para tuna rungu seperti dirinya tidak merasa takut untuk pergi ke Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 17 April 2019. (ntt.kpu.go.id)