Notification

×

Iklan

Iklan

Festival Pertama UKM Bogasari di Mataram

20 November 2019
Festival Pertama UKM Bogasari di Mataram

MATARAM  Sengatan matahari yang mendera wilayah Kota Mataram sejak pagi hari, sama sekali tidak mengurangi semangat pengunjung mendatangi Festival Mie dan Aneka Jajanan di Lapangan Utara Islamic Center, Mataram, Minggu (10/11/2019).  Apalagi ini festival pertama digelar Bogasari di ibukota  provinsi Nusa Tenggara Barat yang bergelar “Pulau Seribu Mesjid”.

Festival kuliner ini melibatkan puluhan UKM yang tergabung dalam Pamar (Paguyuban Mie Ayam Mataram) dan Paguyuban Rinjani yang kesemuanya merupakan  mitra binaan Bogasari. Acara berlangsung mulai pukul 6 pagi sampai 11.30 siang. Antrean pengunjung mulai terjadi pukul 8 pagi, setelah sebagian dari mereka mengikuti kegiatan olahraga di lokasi car free day (CFD).
Sebanyak 1.000 porsi mie, 1.000 aneka jajanan, dan 800 kotak martabak terang bulan habis diserbu pengunjung.  Mie ayam dan aneka jajanan akan dijual dengan harga Rp 5.000, sedangkan martabak akan dijual dengan harga Rp 10.000.  Semuanya harga spesial dengan besaran diskon 50% dari harga normal. Bahkan UKM martabak terpaksa menambah adonan karena pengunjung tetap ada yang membeli meski harga normal karena kuota kupon sudah habis.
“Festival kuliner yang diadakan Bogasari ini merupakan yang pertama kali di Mataram sebagai bentuk apresiasi Bogasari atas pertumbuhan UKM di wilayah Mataram,” ucap Julius Ronadi, Manager Pemasaran Bogasari wilayah Indonesia Timur dalam sambutannya di atas panggung, Minggu (10/11/2019).
Besarnya potensi UKM kuliner berbasis terigu di Mataram ditandai dengan pertumbuhan jumlah anggota Bogasari Mitra Card (BMC) yang saat ini sudah mencapai sekitar 500 UKM.  Sektor kuliner yang paling dominan adalah roti sebanyak 266 UKM dan jajanan pasar 172 UKM. Sisanya UKM Mie, pancake, pastry, cake, dan biskuit.
Anggota BMC yang terlibat dalam festival ini antara lain Mie Sumber Urip, Mie UD Altina Jaya, Kue Bu Sri, MOM Bakery, Wujur Cake, Shakila Roll Cake dan lain sebagainya.  “Sekadar contoh UKM yang berkembang adalah usaha kue dan jajanan pasar Sri Sekarwati yang setiap bulannya menghabiskan 600 kg terigu Segitiga Biru atau lebih dari setengah ton,”  ungkap Julius.
Sama dengan kota lainnya, aneka lomba digelar dan berlangsung seru. Mulai dari cepat makan donat, lomba cepat makan mie, lomba menghias cake, dan lomba mewarnai untuk anak TK.  “Kami sebagai UKM di Mataram dan sekitarnya, sangat bangga dengan adanya acara ini.  Bahkan kalau boleh, festival kuliner UKM seperti ini diadakan Bogasari setiap minggu atau setiap bulan,”  harap Sri, pemilik usaha jajanan pasar yang juga ketua panitia dari paguyuban UKM.
Mataram merupakan kota pertama penyelenggaraan Festival Mie dan Jajanan Bogasari 2019 di wilayah Timur Indonesia. Berikutnya adalah Samarinda, ibukota Kalimantan Timur yang akan berlangsung Minggu (24/11/2019) di GOR Segiri dan diikuti  para penjaja mie ayam anggota Paguyuban Mie Ayam Pesut Samarinda serta aneka jajanan persembahan Paguyuban Wadai Nusantara dan Paguyuban Kampung Untuk-untuk. (RAP/Bogasari)