MajalahNusaraya.com — Setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada ujian promosi (Sidang terbuka) Doktor USU di ruang IMTGT USU Medan, Kamis (3 /10/2019), Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum, pada hari Senin (25/11/2019) mewisuda Dr. Sanco Simanullang ST.,MT.,IPM sebagai Doktor (S3) bidang Teknik Industri, dengan predikat "Sangat memuaskan."
Ia merupakan lulusan Doktor Teknik ke-3 dari jurusan Teknik Industri, sejak jurusan itu dibuka.
Sanco merupakan salah satu dari 3.044 wisudawan/ti USU yang dilantik dalam acara Wisuda USU Periode I Tahun Akademik 2019/2020 di Gedung Auditorium USU. Wisuda berlangsung selama dua hari hingga 26 November 2019 yang terdiri atas 4 sesi.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Cabang Perintis Karo Dr. Sanco Simanullang, ST., MT., IPM dalam keterangan tertulis Kamis, 28 November 2019 mengungkapkan, telah berhasil mempertahankan disertasi pada Kamis (3 /10/2019) yang lalu dengan judul “Model Perilaku Adopsi Teknologi Sistem Informasi Online” pada Sidang ujian Terbuka Doktor yang diketuai Prof. Dr. Ir. Harmien Nasution, MSIE selaku Promotor Utama, dengan anggota Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE dan Ir. Nazaruddin MT, PhD. Bertindak sebagai dosen penguji antara lain Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, MEng dan Prof. Dr. Ir. Humala Napitupulu, DEA , sementara sebagai penguji luar komisi Prof. Ir. Togar Simatupang, MTech, PhD yang merupakan Guru Besar ITB yang juga Rektor IT Del Laguboti Balige.
Pada sidang terbuka yang dipimpin Ir. Seri Maulina MSi, PhD selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, mewakili Rektor USU, tampak hadir Prof. Dr. Ir. Rika Ampuh Hadiguna, IPM, guru besar Fakultas Teknik jurusan Teknik Industri Universitas Andalas dan Dr. Ir. Juliza Hidayati, MT selaku Sekretaris Program Studi Program Doktor S2 dan S3 Teknik Industri dan sejumlah dosen S3 lain.
Dr. Sanco Simanullang, ST., MT., IPM dalam ujian terbuka disertasi memaparkan hasil penelitiannya yang menggali 24 faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi sistem informasi online menyimpulkan, sebanyak 17 faktor yang mempengaruhi Adopsi Teknologi Informasi dan 7 variabel yang tidak berpengaruh signifikan.
“Sebuah sistem informasi yang mudah untuk digunakan (dilihat dari persepsi Kemudahan Penggunaan-Perceived Ease of Use) akan berpengaruh signifikan terhadap bagaimana seorang akan memanfaatkan sistem informasi online,” kata pria berusia 44 tahun, putra kelahiran Desa Hutagurgur Kecamatan Dolok Sanggul, Humbahas.
Disebutkan pria yang hobi paduan suara, pengguna Sistem Informasi akan merasakan manfaat dari sebuah Sistem (aplikasi) Online, sangat tergantung dari Sikap Terhadap Pengaplikasian (Attitude Toward Using) dan juga Perilaku Keinginan Untuk Menggunakan Sistem (Behaviour Intention To Use).
Menurut putra dari pasangan ayah ibu yang berprofesi seorang guru ini, para pengguna Sistem Informasi akan berkeinginan secara terus menerus menggunakan Sistem (Behaviour Intention To Use) dan secara Aktual (Actual System Use) jika pengguna merasakan adanya kemudahan dalam penggunaan system (Perceived Ease of Use).
Pengaruh rekan kerja yang ditunjukkan oleh Norma Subjektif (Subjective Norms) juga turut mempengaruhi penggunaan sistem secara aktual.
“Bahwa adopsi teknologi ini juga akan semakin tinggi jika pengguna merasakan akan rendahnya resiko kerugian dalam penggunaannya (Persepsi Resiko -Perceived Risk)”, kata Sanco yang aktif sebagai Ketua Parsadaan Toga Manullang Sektor Medan Selayang Tuntungan dan Perkumpulan Pomparan Sirajaoloan Medan Permai.
Faktor lain yang berpengaruh adalah perasaan beruntung menggunakan sistem (Persepsi Keuntungan (Perceived Benefit), sisi keamanan penggunaan sistem (Persepsi Keamanan / Privasi (Security /Privacy), perasaan nyaman dalam menggunakan sistem (Persepsi Kenyamanan-Convenience) akan mempengaruhi adopsi teknologi sistem informasi online.
“Rendahnya biaya penggunaan sistem, faktor citra, pengaruh Lingkungan, kesesuaian dengan tugas, Observabilitas serta Trialabilitas akan sangat berpengaruh terhadap pengadopsian teknologi,” ungkap Suami dari Bidan Dessi Veronika Simanjuntak dan ayah dari Ernesto, Taraja dan Glorindo Sasro.
Di kesempatan tersebut, Sanco yang tercatat sebagai jemaat di HKBP Medan Permai mengucapkan syukur dan terimakasih kepada Tuhan dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran studi.
“Setelah penantian panjang selama 8 tahun, akhirnya selesai sudah perjuangan tahapan yang mengkuras energi dan menuntut ketekunan yang tinggi,” ungkap Sanco yang telah resmi berhasil meraih gelar strata 3 alias Doktor, senin, 25 November 2019. (PR)