Notification

×

Iklan

Iklan

Menteri Pertanian Apresiasi Ekspor Bogasari

30 November 2019
Menteri Pertanian Apresiasi Ekspor Bogasari


JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kinerja ekspor Bogasari. Ia bahkan mengaku bangga atas upaya ekspor yang terus dilakukan Bogasari dengan beragam produk  Mulai dari eskpor tepung terigu, by produk atau dedak gandum yang diolah menjadi pakan ternak, dan produk turunan berupa pasta.

"Hari ini kita buktikan Indonesia sebagai negara besar memiliki potensi pangan yang menjanjikan sehingga besok kehidupan kita harus lebih baik dari apa yang dicapai sampai hari ini. Oleh karena itu, Kementan dengan pihak Bogasari memiliki tekad yang sama bisa melakukan sesuatu yang langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat dan kejayaan bangsa ke depan,” ucap Menteri Pertanian asal Sulawesi Selatan ini, Rabu (27/11/2019) di pabrik Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menteri Pertanian hadir di Bogasari dalam rangka pelepasan ekspor wheat bran pellet yang diproduksi Bogasari ke negara Filipina. Acara pelepasan ekspor dihadiri Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil, Kepala Balai Besar Karantina Tanjung Priok Purwo Widiarto, Direktur Indofood Franciscus Welirang, Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma, sejumlah Dirjen dan Kepala Badan di Kementan, anggota DPR, Walikota Jakarta Utara, dan sejumlah perwakilan dari lembaga karantina serta pemerintahan kota Jakarta Utara.
Ekspor wheat bran pellet oleh Bogasari ke Filipina sampai bulan November 2019 sudah mencapai 58 ribu ton atau senilai hampir Rp 158 milliar. Belum lagi ekspor Wheat Bran Pellet ke negara lain seperti Jepang, Vietnam, Korea, Thailand, Cina, Timur Tengah. Jadi sampai bulan November 2019, diperkirakan total ekspor produk pakan ternak  oleh Bogasari akan mencapai 273 ribu  ton atau senilai hampir Rp 726 miliar.
Mantan Gubenur Sulawesi Selatan itu menegaskan ekspor yang dilakukan ini merupakan salah satu bukti bahwa tidak semua gandum itu kebutuhannya hanya untuk di impor.  "Oleh karena itu, kegiatan ekspor seperti ini harus d-engineering terus sehingga lonjakan ekspor harus tiga kali lipat dari kondisi ekspor saat ini. Tentu saja Kementan bersama pelaku usaha terus melakukan upaya-upaya baik diplomasi bisnis dengan pihak luar negeri maupun kesiapan-kesiapan internal," tegas menteri yang namnya biasa disingkat SYL ini. 



  RAP/Bogasari